Ulasan cerita kemarin sore :
ketika perjalanan mudik ke kampung halaman,
tiba-tiba hujan rintik - rintik itu berubah menjadi deras sekali. aku pun
dengan penuh konsentrasi tak mengendorkan tarikan gas karena saking pengen
cepat sampai kerumah, namun apalah daya tubuh ini menggigil begitu hebat hingga
akhirnya ku putuskan untuk berhenti sejenak di warung yang letaknya di samping
pudunan curam. ku lihat 2 orang nenek2 dan 1 orang ibu2 setengah tua tengah
menunggu sesuatu sembari bercakap - cakap tentang anaknya yang tak kunjung
pulang dari sekolah. akupun meminta izin untuk berteduh di warung itu, dan
percakapan itu pun terhenti sejenak. kira2 10 menit kemudian percakapan alot
itu kembali terulang ibu2 setengah tua itu sekarang bersetetmen mengenai sekolah
anaknya. begini setetmennya : "kunaon geuning budak teh can mulang wae,
euh sakola teh meni burit2 teuing ngabubarkeun teh, karunya atuh barudak, geus
mah urang anu ngdaftarkeun atuh cik sing ngarti kahayang urang kudunamah".
itulah setetmen yang membuat aku keheranan, dan mengapa stetmen itu bisa keluar
dari seorang orang tua murid yang mungkin kurang paham bagaimana guru bersusah
payahnya mencerdaskan anak didiknya. Mungkin pelajaran yang bisa kita ambil
yaitu kita bisa menghargai waktu. jangan dulu melihat sisi negatif dari sosok
seorang Ibu setengah tua itu, ada hikmahnya juga loh, ternyata Kasih Ibu itu
memang besar buat seorang anaknya, rasa khawatir muncul ketika anak tercinta
belum nampak di pelukan orang tuanya. (22-11-12)
to be continue...>